Mengawali ibadat Ibu Vera  mengajak seluruh siswa dan guru untuk merenungkan pentingnya pangan sebagai anugerah Tuhan yang harus dijaga dan dibagikan secara adil. Dalam homili singkatnya , ditegaskan bahwa pangan bukan sekadar kebutuhan fisik, tetapi juga hak dasar setiap manusia, yang menyentuh keadilan sosial dan tanggung jawab ekologis. Langkah kongkrit yang harus kita lakukan adalah menghargai setiap makanan tersaji dengan menghabiskan. Sepintas sangat sederhana, namun jika dilakukan dengan penuh kesadaran merupakan tindakan yang mewujudkan spritual Fransiskus Assisi yang mencintai alam

Usai ibadat, acara dilanjutkan dengan santap bersama makanan hasil bumi yang dipersembahkan oleh seluruh siswa dan guru karyawan, dengan catatan penting: tanpa makanan yang digoreng. Makanan yang disajikan adalah olahan sederhana namun bergizi dari hasil pertanian lokal, seperti rebusan singkong, jagung, kacang, buah-buahan, dan aneka pangan alternatif lainnya. Ini menjadi simbol nyata dari hidup sehat, menghargai hasil bumi, serta mengurangi jejak karbon dalam proses pengolahan makanan.

Sementara itu Ibu Veronica Retno Yuliani, S.Pd., selaku Kepala Sekolah menyampaikan, melalui kegiatan perayaan Hari Pangan Sedunia ini, warga SMP Maria Goretti belajar secara konkret tentang nilai-nilai kesederhanaan, keadilan, dan keberlanjutan dalam hal pangan. “Santo Fransiskus mengajarkan kita untuk hidup bersyukur, bersahaja, dan tidak serakah, suatu sikap yang sangat penting di tengah budaya konsumtif ini, mari kita bersama – sama meneladani kesederhanaan Santo Fransiskus dalam mencinta alam semesta ini ” ajakan Ibu Retno.