Sejarah Perkembangan JSN 45
Jiwa, semangat dan nilai – nilai (JSN) kejuangan bangsa Indonesia tidak lahir seketika. Jiwa, semangat dan nilai-nilai yang ada melalui jalan yang panjang, melalui perjalanan sejarah dari zaman ke zaman dimana embrio nilai dari JSN itu sudah ada dari jaman kerajaan, hanya saja belum dimunculkan dan dirumuskan. Titik puncak jiwa, semangat, dan nilai-nilai adalah peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Banyak pembelajaran akan semangat dan nilai-nilai juang para pahlawan yang mengiringi peristiwa sebelum dan
sesudah proklamasi. Banyak nilai-nilai yang diajarkan kepada kita oleh para pendiri bangsa. Ketulusan, cinta pada bangsa, rela berkorban, memberi tanpa pamrih, yang semuanya menjadi butir-butir emas yang membuat indah impian suatu bangsa merdeka. Jiwa, semangat, dan nilai-nilai 45 muncul jauh sebelum proklamasi, dan menggambarkan semangat bangsa yang sangat tinggi. Jiwa, semangat, dan nilai-nilai 45 dalam perkembangannya dibagi dalam beberapa periodisasi, sebagai berikut :
a. Periode I : Masa sebelum Pergerakan Nasional
Pada periode ini beberapa agama yang tersebar seperti: agama Budha, Hindu, Islam dan Kristen yang kemudian dianut oleh penduduk setempat dengan penuh kerukunan. Jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan sudah mulai timbul yaitu dengan kesadaran harga diri, jiwa yang merdeka, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kerukunan hidup umat beragama serta kepeloporan dan keberanian.
b. Periode II : Masa Pergerakan Nasional
Rasa harga diri bangsa yang tidak mau dijajah menggugah semangat dan perlawanan seluruh masyarakat terhadap penjajah untuk berusaha merebut kembali kedaulatan dan kehormatan bangsa. Sejak itu timbulah jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan, nilai harkat dan martabat manusia, jiwa dan semangat kepahlawanan, kesadaran anti penjajah atau penjajahan, kesadaran persatuan dan kesatuan perjuangan.
Pada akhir penjajahan Jepang pada tanggal 1 Juni 1945, IR. Soekarno menyampaikan pokok – pokok pikirannya tentang falsafah bangsa dan Negara yang dinamakan PANCASILA dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Perlu diketahui bahwa tahap perjuangan antara Kebangkitan Nasional dan akhir masa penjajahan Jepang merupakan persiapan kemerdekaan. Jiwa, semangat dan nilai-nilai kejuangan semakin menggelora.
c. Periode III : Masa Proklamasi dan Perang Kemerdekaan
Titik kulminasi perjuangan kemerdekaan tercapai dengan Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Lahirnya Negara Republik Indonesia menimbulkan reaksi dari pihak Belanda yang ingin menjajah Indonesia kembali. Hal tersebut menyebabkan bangsa Indonesia kembali mengalami perjuangan yang dahsyat dalam segala bidang baik melalui perjuangan senjata, bidang politik maupun diplomasi. Perjuangan ini melahirkan nilai – nilai operasional yang memperkuat jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan yang telah ada sebelumnya terutama rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka, semangat untuk berkorban demi tanah air, bangsa dan negara.
d. Periode IV : Masa Perjuangan Mengisi Kemerdekaan.
Perjuangan masa ini tidak terbatas waktu karena perjuangan bermaksud mencapai tujuan akhir nasional seperti yang tercantum dalam UUD 1945. Dalam periode ini jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan yang berkembang sebelumnya tetap lestari, yaitu nilai – nilai dasar yang terdapat pada Pancasila, proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Rumusan Jiwa, Semangat dan Nilai – nilai kejuangan 45
Rumusan Jiwa, Semangat dan Nilai – nilai Kejuangan 45 adalah sebagai berikut :
Jiwa adalah sesuatu yang menjadi sumber kehidupan dalam ruang lingkup makhluk Tuhan yang maha esa. Jiwa bangsa adalah kekuatan batin yang terkandung dalam himpunan nilai – nilai pandangan hidup suatu bangsa.
Semangat adalah manifestasi dinamis atau ekspresi jiwa yang merupakan dorongan untuk bekerja dan berjuang. Jiwa dan semangat suatu bangsa menentukan kualitas nilai kehidupannya.
Nilai adalah suatu penyifatan yang mengandung konsepsi yang diinginkan dan memiliki keefektifan yang mempengaruhi tingkah laku.
Jiwa 45 adalah Sumber kehidupan bagi perjuangan bangsa Indonesia yang merupakan kekuatan batin dalam merebut kemerdekaan, menegakkan kedaulatan rakyat serta mengisi dan mempertahankannya.
Semangat 45 adalah Dorongan dan manifestasi dinamis dari Jiwa 45 yang membangkitkan kemauan untuk berjuang merebut kemerdekaan bangsa, menegakkan kedaulatan rakyat serta mengisi dan mempertahankannya.
Nilai 45 adalah nilai – nilai yang merupakan perwujudan jiwa dan Semangat 45 bersifat konseptual yang menjadi keyakinan, keinginan dan tujuan bersama bangsa Indonesia dengan segala keefektifan yang mempengaruhi tindak perbuatan Bangsa dalam merebut kemerdekaan, menegakkan kedaulatan rakyat serta mengisi dan mempertahankannya.
Nilai – nilai Dasar dan Nilai Operasional JSN 45
- Nilai – nilai dasar dari JSN 45 dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Semua nilai yang terdapat dalam setiap Sila dari Pancasila.
b. Semua nilai yang terdapat dalam Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
c. Semua nilai yang terdapat dalam Undang – Undang Dasar 1945, baik pembukaan, batang tubuh, maupun penjelasannya. - Nilai – nilai operasional yaitu nilai – nilai yang lahir dan berkembang dalam perjuangan bangsa Indonesia selama ini dan merupakan dasar yang kokoh dan daya dorong mental spiritual yang kuat dalam setiap tahap perjuangan Bangsa seterusnya untuk mencapai tujuan nasional akhir.
- Metode Kelestarian Jiwa, Semangat dan Nilai – nilai 45
a. Metode Edukasi: Metode dimana tujuannya untuk menanamkan dasar yang kuat ; untuk penghayatan dan pengamalan jiwa, semangat dan nilai – nilai 45.
b. Metode Keteladanan : Melalui metode ini kita bisa memberikan keteladanan kepada orang lain dalam menghayati dan mengamalkan jiwa, semangat dan nilai – nilai 45.
c. Metode Informasi dan Komunikasi :
Metode informasi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sifatnya searah. Tujuannya tidak hanya terbatas memberikan penjelasan saja, tetapi dapat memberi ajakan, dorongan dan motivasi pada orang lain.
d. Metode Sosialisasi : Metode ini merupakan upaya untuk menyampaikan pesan yang terkandung dalam jiwa, semangat dan nilai – nilai 45 dalam ruang lingkup masyarakat.
DI SMP MARIA GORETTI PELAKSANAAN JSN”45 DILAKSANAKAN DALAM BENTUK :
A. Dengan menanamkan nilai-nilai kemarsudirinian yaitu; Kesederhanaan, niat murni,
doa, setia, cinta pada tugas.
B. Dari nilai-nilai kemarsudirinian dikembangkan dalam misi SMP Maria Goretti yaitu :
- Mewujudkan sikap dan perilaku yang suci.
- Mewujudkan sekolah unggul dalam prestasi, karakter, seni, budaya, dan cinta
lingkungan. - Mewujudkan kemampuan dalam menyerap, menyeleksi, dan mengolah informasi.
- Mewujudkan semangat kerja keras, tekun, pantang menyerah, dan disiplin untuk
meraih prestasi. - Mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, reflektif, menyenangkan, dan
mampu menumbuhkan kecakapan hidup. - Mewujudkan semangat persaudaraan dengan Tuhan, sesama, dan alam ciptaan.
- Mewujudkan kepekaan, kepedulian, dan kesetiakawanan.
- Mewujudkan pelayanan yang simpatik, ramah dan cepat.
C. Pembiasaan kepada warga sekolah :
a. Kegiatan Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun
1) Tiap pagi guru piket menyambut siswa datang ke sekolah, siswa memberi salam
kepada guru.
2) Ketika bel masuk berbunyi, siswa berbaris di depan ruang kelas; memberikan
salam kepada guru yang akan mengajar.
3) Ketika siswa sudah didalam kelas, awal pelajaran dipimpin ketua kelas memberi
salam “selamat pagi / selamat siang …bu/pak”, ketika pelaajaran berakhir
dipimpin ketua kelas memberi salam “terimakasih … bu/pak”.
4) Menyapa setiap berpapasan dengan guru / karyawan / teman.
b. Kegiatan Toko Jujur
Membiasakan anak mencintai kejujuran dalam segala hal.
D. Kegiatan-kegiatan lain yang mengembangkan JSN
- Menanamkan semangat cinta tanah air dan bangsa, dengan kegiatan :
Upacara Bendera - Menanamkan keimanan & ketaqwaan kepada Tuhan dengan kegiatan keagamaan :
a. Ekaristi
b. Doa Rosario
c. Ibadat tobat
d. Setiap Jumat : Siswa yang beragama Islam sholat Jumat - Menanamkan semangat Juang “45 :
a. Lomba-Lomba HUT RI
b. Mengikut sertakan siswa dalam aubade (apabila ada undangan) - Cinta / Peduli Lingkungan
a. Piket kelas yang dilakukan anak
b. Kerja Bakti yang melibatkan seluruh warga sekolah
c. Gotong royong - Kegiatan pengembangan minat bakat lewat ekstrakurikuler
a. Ekstrakurikuler yang mengembangan karakter siswa: Pramuka, Paskibra, PMR
b. Ekstrakurikuler yang mengembangkan potensi olah raga : Basket, Futsal, Jet Kun
Do
c. Ekstrakurikuler yang mengembangkan seni : Modern dance, Choir - Pengembangan kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler berlandaskan pembelajaran
yang aktif, kreatif, inovatif, reflektif, menyenangkan, dan mampu menumbuhkan
kecakapan hidup